Jumat, 06 Mei 2016

Menjadi Pribadi yang Realistis dengan Gemar Membaca.

Assalamu'alaikum, Sahabat. Bagaimana kabar-belajar sahabat semuanya hingga saat ini? Kita semua berharap, kita semuanya berada dalam kemudahan dari Allah Swt. untuk ber-amar ma'ruf nahil munkar, kemudahan untuk melakukan hal-hal baik dan bermanfaat, termasuk kemudahan dari Allah Swt. dalam belajar. Amin, ya Rabbal 'alamiin.

Sahabat, sudah baca buku apa hari ini? Gemar membaca merupakan salah satu langkah realistis menuju perbaikan untuk masa yang akan datang, baik perbaikan terkait kualitas diri maupun untuk perbaikan generasi yang akan datang secara umum, tentu atas izin dan kehendak dari Allah Swt. 

Sahabat, jika kita masih enggan atau mungkin masih kesulitan untuk membeli sendiri buku-buku yang ingin kita baca, cobalah, Sahabat, luangkan waktu sejenak atau buatlah agenda kusus untuk sesekali waktu berkunjung ke perpustakaan umum. Kenapa kita musti repot-repot dan capek-capek membaca buku dan pergi ke perpustakaan sedangkan dunia semakin berkembang dengan segala macam modernitas teknologinya yang memungkinkan segala macam informasi dapat dengan mudah kita peroleh dari internet? 

Sahabat, kita butuh untuk tetap membaca dan menelaah buku-buku konvensional atau merujuk pada kitab-kitab yang tercetak secara fisik dan kita juga butuh untuk sesekali waktu pergi ke perpustakaan karena tidak semua informasi yang kita dapatkan dari media-media di internet, kususnya dari media-media sosial, itu semuanya benar dan falid. Kalaupun informasi yang disampaikan dalam media-media sosial tersebut benar, seringkali penyampaiannya tidak berimbang dan bahkan seringkali tidak realistis. Akibat dari hal tersebut, tentu akan berdampak kepada pola pikir dan cara pandang kita dalam menyikapi berbagai hal dalam kehidupan. Input yang kurang berimbang dan kurang realistis dari media-media sosial dalam internet tersebut tentu akan bereaksi dan mewujud pada output yang kurang berimbang dan kurang realistis pula pada kita. Untuk alasan-alasan itulah maka kita butuh untuk tetap merujuk, membaca, dan mentelaah buku-buku atau kitab-kitab konvensional.

Sebuah ungkapan mengatakan, "Buku adalah gudang ilmu". Ya, buku sangat berguna sebagai referensi dan media yang memuat segala informasi bagi siapa saja yang menggemari buku, hobi membaca, atau hobi menulis. Namun, banyak juga orang-orang yang masih menganggap buku adalah sebuah "sosok yang mengerikan". Betapa ngeri melihat buku-buku yang secara fisik tebal-tebal ibarat kasur hotel bintang lima, yang padahal tidak sedemikian mengerikannya apabila kita telah terbiasa membaca buku-buku itu. 

Aktivitas membaca buku memang seringkali kita jumpai di perpustakaan-perpustakaan atau taman-taman baca. Dan itu lazim dilakukan oleh masyarakat kita, kususnya masyarakat perkotaan. 

Aktivitas ini pun kini mulai berkembang. Tidak hanya di perpustakaan, beberapa pemuda dan pemudi tak jarang kini tanpa segan terlihat nyaman membaca buku diruang publik, seperti di taman kota, di kafe-kafe, sambil menunggu antrian di tempat-tempat pelayanan publik, sambil menunggu kendaraan umum di halte, dan lain sebagainya, meski terlihat juga masih dominan mereka yang fokus dengan smartphone atau gadged mereka masing-masing daripada memilih untuk menyibukkan diri dengan membaca dan asyik membolak-balikkan lembar demi lembar buku yang mereka baca. 

Meski belum banyak ruang publik ataupun komersial yang cukup ramah dan nyaman untuk membaca buku, apalagi yang secara kusus menyediakan fasilitas berupa tempat kusus atau buku-buku untuk para pengunjung ataupun masyarakat. Masih sangat terbatas.

Membaca memang musti dibiasakan, sehingga terbangun kesabaran kita untuk membaca kata demi kata, baris demi baris, paragraf demi paragraf, hingga lembar demi lembar sampai bab demi bab sehingga mampu menyelesaikan secara keseluruhan membaca buku itu. Setelah terbiasa, membaca akan semakin nikmat. Mengalir, mengikuti alur dan proses dalam membaca sebuah buku, sehingga bukan hanya dengan mudah kita mampu merampungkan membaca buku yang kita pilih namun pemahamanpun bakal kita dapatkan. In syaa Allah.

Membaca adalah sebuah hal yang istimewa. Kenapa? Membaca bagi kita orang muslim dan umat dari Rasulullah Saw. adalah sebuah bentuk pengamalan dari firman Allah Swt. sebagai wahyu pertama yang disampaikan kepada Rasulullah Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril di gua Hira:

"Wahai Muhammad, bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan manusia. Allah telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Wahai Muhammad, bacalah Al-Qur'an, Tuhanmu adalah Tuhan Yang Mahamulia. Tuhan yang mengajari manusia menulis dengan pena. Tuhan yang mengajarkan kepada manusia hal-hal yang sebelumnya tidak diketahuinya." (Tarjamah Tafsiriyah QS. Al-'Alaq: 1-5)

Kita diperintahkan untuk banyak-banyak membaca. Dengan banyak membaca, kita akan semakin mendapatkan banyak pemahaman tentang berbagai hal yang sebelumnya belum kita pahami. Dengan memahami berbagai hal dalam kehidupan, kita akan mampu untuk berlaku santun dan bijak dalam menyikapi segala persoalan. Dengan memahami berbagai hal dalam kehidupan, kita juga akan menjadi pribadi yang berimbang dan realistis dalam menyikapi segala macam persoalan, termasuk dalam persoalan hidup.

Muaranya, kita sebagai seorang muslim semakin terbangun dan semakin kuat keimanan dan ketaatan serta ketakwaan kita terhadap Allah Azza wa jalla. Insya Allah.

Wallahu a'lamu bish shawab...



Baca artikel lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar