Selasa, 01 September 2015

Laki-Laki Berjenggot Itu Fitrah

Teuku Wisnu, Aktor.
Jenggot, siapa pria yang tidak ingin memiliki jenggot. Biasanya jenggot dipelihara oleh pria untuk sekadar gaya ataupun supaya terlihat lebih dewasa. Namun, bagi laki-laki muslim yang lebih faham, mereka memelihara jenggot bukan hanya sekedar sebagai gaya namun karena memang terdapat tuntunan sunnah bagi laki-laki untuk memeliharanya. Seperti kaum wanita yang fitrah (lazim) dengan membiarkan rambut yang tumbuh panjang, berjenggot adalah fitrah bagi kaum laki-laki.

Jenggot adalah nama rambut yang tumbuh pada bagian dagu. Namun bagi sebagian orang, jenggot biasanya juga tumbuh menyambung hingga ke bagian belakang kedua pipi. Jenggot yang menyambung hingga bagian belakang kedua pipi ini disebut jambang atau berewok. Namun secara umum, semua rambut yang tumbuh pada bagian sebagaimana disebutkan tadi, disebut juga jenggot atau lihyah.

Bagaimana hukum memelihara jenggot? Menurut sumber yang penulis kutip, bagi seorang Muslim laki-laki yang baligh, hukum memelihara jenggot adalah sunah. Namun ada sebagian ulama mengatakan bahwa hukum menumbuhkan dan memelihara jenggot adalah wajib. Namun yang pasti, semua ulama sepakat bahwa menumbuhkan dan memelihara jenggot sangatlah dianjurkan bagi kaum laki-laki. Sebab Nabi telah memerintahkan untuk memeliharanya dan menganjurkan untuk merapikannya serta melarang mencukurnya sampai habis. Terdapat banyak sekali hadits Nabi yang menerangkan tentang perintah dianjurkannya laki-laki memelihara jenggot.

Banyak sekali hadits Nabi yang menerangkan tentang anjuran memelihara jenggot, diantaranya adalah hadits dari Ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Selisihilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari).

Hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallahu ‘anha, tentang fitrah (kesucian) laki-laki salah satunya adalah dengan memelihara jenggot, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ada sepuluh macam fitrah, yaitu memendekkan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” (HR. Muslim)

Kewibawaan seorang laki laki muslim terletak pada jenggotnya. Rambut yang satu ini adalah perhiasan utama bagi kaum Adam. Lebih dari itu, memelihara jenggot merupakan salah satu pembeda kaum antara laki laki dengan perempuan. Sehingga apabila seorang pria secara sengaja dan terang-terangan mencukur habis jenggotnya sampai halus tak sedikitpun tersisa, maka itu sebuah tindakan yang menyerupai perempuan, dan itu tindakan yang sangat dilarang. Sebagaimana didasari pada sebuah hadits:
“Rasulullah melaknat laki laki yang menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki laki,” (HR Bukhari).

Dewasa ini, berjenggot juga menjadi trend di kalangan selebritas. Aktor Teuku Wisnu, misalnya. Menurut pengakuannya, ia menumbuhkan dan memelihara jenggot bukan hanya sekadar mengikuti tren melainkan untuk mengikuti sunnah. Hal ini merupakan bentuk fitrah dan sunnah Nabi. Sebab salah satu ciri fisik tubuh Nabi adalah memiliki jenggot yang lebar juga lebat. Semua nabi dan rasul juga berjenggot. Bahkan para Khulafaur Rasyidin, para sahabat, sampai para tabi’in sama halnya, mereka semua memelihara jenggot yang lebar lagi lebat.

Sayangnya, sebagian dari kita (pria) masih belum secara sadar menyukai rambut yang satu ini. Umumnya remaja. Apabila ada rambut-rambut kecil yang mulai tumbuh, baik itu di pipi maupun di dagu, belum saja panjang dan lebat, pasti dengan cepat segera mencukurnya hingga habis. Menurut mereka, jenggot adalah salah satu pengganggu style fisik, kumuh, tampak kotor, dan berbagai alasan tak berdasar lainnya. Dengan alasan pergaulan, mereka lebih mengutamakan pandangan orang lain daripada mengikuti sunnah nabinya.

Betapa keras larangan Nabi untuk mencukur habis jenggot, malah, seringkali sunnah menumbuhkan dan  memelihara jenggot ini kita anggap sebagai angin lalu (diacuhkan), bahkan tidak sedikit pula yang membencinya. Nabi bersabda:
“Barang siapa membenci sunnahku maka dia tidak termasuk golonganku.” (HR. Bukhari & Muslim).

Sahabatku, banggalah dengan jenggot kita. Banggalah atas satu sunnah yang kita terapkan. Karena laki-laki berjenggot itu adalah fitrah. Wallaahu a'lamu bishshawaab...

  • Diolah dari berbagai sumber.
  • Sumber foto: Google.com.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar