Kamis, 23 April 2015

Memperingati Hari Buku Dunia 2015.

Hari ini, Kamis, 23 April 2015, diperingati sebagai Hari Buku Dunia. Tidak sekadar menjadi pembaca buku, sebagai penggemar dan pecinta buku hendaknya kita juga memperhatikan dan merawat buku-buku koleksi kita secara baik dan layak. 

Aktivitas membaca buku memang seringkali kita lihat di perpustakaan-perpustakaan. Dan itu lazim dilakukan oleh masyarakat kita. Namun, aktivitas itu kini mulai berkembang. Tidak hanya di perpustakaan, beberapa pemuda dan pemudi tanpa segan terlihat nyaman membaca buku diruang publik, seperti di taman kota, kafe, sambil menunggu antrian di tempat-tempat pelayanan publik, sambil menunggu kendaraan umum di halte, dan lain sebagainya, meski terlihat juga masih dominan mereka yang fokus dengan smartphone atau gadged mereka masing-masing daripada memilih untuk membaca buku. Meski demikian belum banyak ruang publik ataupun komersial yang cukup ramah untuk membaca buku apalagi menyediakan buku-buku untuk para pengunjung ataupun masyarakat.

Dunia merayakan Hari Buku setiap tanggal 23 April setiap tahunnya. Semarak peringatan bagi simbol jendela dunia tersebut menjadi perbincangan hangat tidak hanya di dunia nyata, bahkan ramai di dunia maya. Tanda pagar (hashtag) World Book Day memenuhi timeline media sosial saat peringatan Hari Buku. Ya, semoga buku tidak hanya booming ketika Hari Buku saja.

Keberadaan buku sangatlah penting. Baik sebagai media komunikasi, media berbagi, maupun sebagai fungsi utama buku itu sendiri yaitu sebagai sarana untuk mengabadikan dan membagikan ide-ide, pemikiran-pemikiran maupun ilmu pengetahuan dalam artian luas. Sayangnya, masyarakat kita, kususnya kaum mudanya, dan juga masyarakat daerah terutama, masih sedikit sekali memanfaatkan waktu mereka untuk membaca, kususnya membaca buku. Apalagi menulis.

Membaca buku merupakan sarana yang sangat efektif untuk menghindari penyakit yang namanya depresi. Membaca buku juga merupakan cara yang cukup ampuh dan efektif untuk mengatasi kesenjangan pola pikir. Kesenjangan pola pikir antara masyarakat perkotaan dan masyarakat daerah yang selama ini terjadi, insya Allah, juga dapat diatasi dengan cara mengkampanyekan dan mensosialisasikan serta memfasilitasi kebiasaan dan kegemaran membaca buku hingga ke pelosok-pelosok daerah. Disinilah dibutuhkan peran dan dukungan dari berbagai pihak.

Hari Buku adalah momentum kembali bahwa di era perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini, juga membutuhkan media buku. Bahasa tulisan sangatlah berbeda dengan bahasa lisan. Bahasa tulisan membutuhkan keteraturan, keruntutan, serta dibutuhkan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar. Bahasa buku seperti itu dapat menjadi brainstorming gaya bahasa yang baik dan benar bagi para pembacanya. Dengan peringatan Hari Buku, juga membuka harapan baru akan semakin banyak orang mencintai buku. Sebab, selama ini buku seringkali diperlakukan habis manis sepah dibuang.

Bagi kita penggemar dan pecinta buku, rawatlah buku-buku kita dengan baik, minimal dengan menyampuli dan menjaga kebersihan buku-buku koleksi kita, agar buku-buku koleksi kita tetap terawat, terjaga, dan tidak mudah rusak. Alangkah baiknya juga apabila kita buatkan tempat kusus untuk menyimpan buku-buku koleksi kita. Seperti membuat perpustakaan mini dirumah, misalnya.

Selain itu, tidak ada salahnya juga kita tularkan kegemaran kita membaca buku serta turut mengkampanyekan gemar membaca untuk orang lain disekitar kita, itu akan menjadi wujud nyata kita dalam memperingati Hari Buku...



2 komentar: