Jumat, 21 Februari 2014

Masyarakat Daerah Juga Butuh (Dorongan) Belajar.

Dalam hidup bermasyarakat, sebagai seorang yang lebih dulu dewasa daripada adik-adik dan junior-junior kita, kita tentu lebih banyak mengerti tentang kehidupan dan segala permasalahan yang menyertainya. Sebagai anggota masyarakat yang lebih dewasa, kita tentu sadar betul bagaimana ketertinggalan kita sebagai warga masyarakat daerah dibanding masyarakat di lingkungan lain, seperti di lingkungan kota misalnya.

Kita sadar dan yakin betul setiap pribadi yang pada dasarnya berasal dari daerah kemudian berbondong-bondong pergi ke kota kemudian merasakan kehidupan kota, pasti kita akan merasakan ketertinggalan itu. Bagaimana kita merasa kerdil, merasa bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, tak bisa apa-apa. Kalau sudah begitu, lantas siapa yang musti kita salahkan? Tentu kita tidak bisa menyalahkan siapapun, karena memang lingkungan yang kita tinggali, orang-orang dan masyarakat di sekitar kita, juga termasuk diri kita sendiri, hanya mampu mendorong, mendukung dan mengajari diri kita sendiri untuk menjadi pribadi yang sekarang kita alami ini. Rasanya terlalu membuang waktu mencari-cari siapa yang musti kita salahkan.

Kita musti take action. Bergerak. Bangkit. Mulailah beraksi. Belajar… Belajar… Dan terus belajar… Terlambat untuk belajar.? Itu adalah pemikiran yang musti kita buang jauh-jauh. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Kita musti sadar bahwa penyebab yang membedakan kita dengan masyarakat kota yang mapan itu, bukanlah rumah mewahnya, bukan mobil mewahnya, bukan juga mesin-mesin uang yang mereka miliki. Yang membedakan kita dengan mereka adalah BELAJARNYA. Mereka lebih banyak belajar daripada kita. Kita musti sadari dan pahami betul itu.

Bagaimana mungkin kita mau merubah keadaan masyarakat kita sedangkan kita sendiri tidak mau belajar. Bagaimana mungkin kita mampu memperbaiki keadaan dan ketahanan ekonomi masyarakat kita kalau kita sendiri tidak mau belajar. Bagaimana mungkin kita bisa membenahi organisasi, struktur, lingkungan dan sosial masyarakat kita sedangkan kita juga tidak mau belajar.

Dorong, dukung dan ajari diri kita sendiri menjdi pribadi yang lebih baik. Dorong, dukung dan ajari masyarakat kita menjadi masyarakat yang lebih baik pula. Jadikan pribadi kita bukan saja hanya sebagai pelajar, tapi jadikankah pribadi kita sebagai seorang PEMBELAJAR. Jadikanlah masyarakat kita juga menjadi masyarakat yang PEMBELAJAR. Belajar bukan hanya ada disekolahan, belajar bukan hanya ada dipondok pesantren, belajar tidak hanya ada melalui bangku perkuliahan. Belajar bisa kapan saja, dimana saja, belajar apa saja, dengan cara apa saja.

Kita bisa mengubah masa depan kita dan masyarakat kita. Yuk, kita dorong, kita dukung dan kita ajari masyarakat kita untuk belajar.

Kebanyakan dari kita telah menjadi seorang yang mandiri, sebagai seorang perantau, sebagai seorang pekerja, karyawan dan sebagainya, yang pastinya telah mempunyai penghasilan sendiri.

Adalah sebuah peluang emas untuk kita, ketika pulang kampung kebiasaan kita membelikan, mungkin pakaian baru, mainan baru, atau menghadiahkan sejumlah uang kepada adik-adik kita, keponakan-keponakan kita, tetangga kita, junior-junior kita dan lain sebagainya di daerah kita, mulai sekarang yuk coba kita perhatikan juga pendidikan dan proses belajar mereka, dorong dan dukung mereka untuk terus belajar, kalau perlu mari kita sisihkan sebagian uang kita dan belikan mereka satu atau beberapa judul buku untuk mereka balajar. Mungkin kelihatannya sepele, tapi coba bayangkan apabila setiap masing-masing dari kita peduli dan mendukung secara langsung pendidikan dan proses belajar junior-junior kita? Bismillah wa insya Allah, kita optimis pendidikan masyarakat kita kedepan bakalan semakin berkembang, tanpa menunggu pemerintah turun tangan.

Mari bersama kita jadikan masyarakat kita menjadi masyarakat PEMBELAJAR. Menuju masyarakat yang benar-benar MERDEKA…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar